Gorontalo - Tim pengembang fungsi kekayaan intelektual Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Gorontalo, hari ini Kamis (14/03) melakukan kegiatan pemantauan dan pengawasan kekayaan intelektual di kabupaten Boalemo.
Kegiatan ini menyasar dua lokasi, yaitu Universitas Pohuwato Kampus Pengembangan Boalemo dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Haimart Boalemo.
Kepala Subbidang Penyuluhan Hukum, Bantuan Hukum dan JDIH, Indra Lesmana P. Salamuddin sebagai pimpinan tim memberikan edukasi tentang pentingnya KI bagi civitas akademika.
Ia menekankan bahwa KI merupakan aset berharga yang perlu dilindungi dan dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung kemajuan pendidikan dan penelitian di kampus.
Selanjutnya, dosen Universitas Pohuwato, Balada Raf, S.IP.,M.Si menyambut baik kegiatan pemantauan dan pengawasan KI yang dilakukan Kanwil Kemenkumham Gorontalo.
Balada mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam melindungi dan mengembangkan KI.
Sementara itu di Haimart Boalemo, tim menemukan beberapa pelanggaran KI, seperti penggunaan merek yang terdaftar tanpa izin.
Indra menjelaskan bahwa pelanggaran KI dapat merugikan bagi pelaku UMKM dan konsumen. Bagi pelaku UMKM, pelanggaran KI dapat mengakibatkan sanksi hukum, seperti denda dan bahkan pidana, sedangkan bagi konsumen pelanggaran KI mengakibatkan mereka mendapatkan produk yang tidak berkualitas dan tidak terjamin keamanannya.
Dari hasil temuan ini manager Haimart, Harun Ilyas mengatakan bahwa pihaknya saat ini sudah mempersiapkan pengganti dari nama merek usaha untuk didaftarkan.
"Kami berterima kasih kepada Kanwil Kemenkumham Gorontalo dalam upaya memberikan edukasi terkait kekayaan intelektual", kata Harun.
Sedangkan anggota tim lainnya, Ruth Saragih menambahkan bahwa kegiatan pemantauan dan pengawasan KI ini merupakan bagian dari upaya Kanwil Kemenkumham Gorontalo untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya KI dan untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif di kabupaten Boalemo.