Kadiv Pemasyarakatan Bagus Kurniawan Sambut Pimpinan Pusat Ombudsman RI Tinjau Lapas Gorontalo

WhatsApp_Image_2022-12-15_at_16.50.20.jpeg

Gorontalo - Pimpinan Ombudsman RI kunjungi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo pada Kamis (15/12)

Kunjungan ini guna meninjau langsung pelayanan publik yang diberikan oleh pihak lapas kepada WBP maupun masyarakat.

Pimpinan Ombudsman RI diwakili anggota Dr. Johanes Widijantoro dan Ir. Jemsly Hutabarat didampingi Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Gorontalo Alim S. Niode.

Kunjungan pimpinan ombudsman di Lapas Gorontalo disambut Kepala Divisi Pemasyarakatan Bagus Kurniawan mewakili Kepala Kanwil Kemenkumham Gorontalo Heni Susila Wardoyo yang saat ini sedang dina keluar daerah.

Selain Kadivpas Bagus Kurniawan, hadir dalam sambutan juga Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo Indra S. Mokoagow.

Area layanan kunjungan dan penitipan barang menjadi area pertama yang ditinjau oleh pimpinan ombudsman.

Dr. Johanes dan Ir. Jemsly bertanya langsung kepada beberapa masyarakat tentang pelayanan publik di Lapas Gorontalo dan mendapat respon positif dari masyarakat terkait pelayanan Lapas tersebut.

Selanjutnya rombongan ombudsman meninjau dapur WBP guna memastikan kebersihan dan kelayakan makanan yang diberikan kepada WBP.

Rombongan ombudsman juga melihat beberapa karya dari WBP di bengkel kerja Lapas, diantaranya ada kerajinan yang terbuat dari kertas bekas, serta percetakan sablon kaos.

“Sejauh yang kami lihat layanan yang diberikan lumayan baik mulai dari dapur dan pembinaan , meskipun masih ada over kapasitas tetapi over kapasitasnya tidak ekstrim seperti lapas-lapas lain” ungkap Dr. Johanes Widijantoro.

“Pelayanan untuk keluarga WBP juga tidak ada masalah , layanannya juga cukup baik dimana ini yang mesti terus di tingkatkan oleh pihak Lapas Gorontalo dan harus terus mendapatkan perhatian yang lebih baik lagi dari Kemenkumham” sambungnya.

Selain itu pimpinan ombudsman yang lain Ir. Jemsly Hutabarat mengatakan kunjungan ke Lapas Gorontalo dalam rangka pemantauan pelayanan publik.

“Lapas ini adalah pelayanan publik bukan menghukum, yang kita lihat adalah bagaimana WBP dilayani sesuai standar pelayanan UU No. 25 Tahun 2009” ungkapnya.

“Kita coba cek satu-satu dari mulai makanan apakah sudah sesuai dengan standar yang ditentukan oleh kementerian serta bagaimana keluarga WBP dapat masuk membesuk keluarga mereka yang ada di dalam” sambungnya.

Ir. Jemsly juga memastikan pihak lapas telah memberikan pelayanan yang sesuai standar kepada WBP

“Kita tanya tadi apa makanannya enak atau tidak, apakah benar makan tiga kali sehari, ternyata memang benar mereka mendapatkan itu” katanya.

Kadivpas Bagus Kurniawan usai kegiatan mengapresiasi kunjungan dari ombudsman RI

“Teman-teman ombudsman adalah mitra kami dalam hal melakukan revisi dan koreksi dalam pelayanan publik, karena lapas fungsinya bukan hanya memberikan pembinaan terhadap WBP tapi juga memberikan layanan kepada masyarakat”ujar Bagus.

Lebih lanjut Bagus juga berharap di tahun 2023 Lapas Gorotalo dapat meraih predikat WBK

“Kami mengharapkan Lapas Gorontalo dapat meraih WBK di tahun 2023 dan tetap menjaga integritas agar pelaksanaan semua kegiatan dan layanan di lapas bebas dari diskriminasi dan pungli” pungkasnya.

WhatsApp_Image_2022-12-15_at_16.50.20_1.jpegWhatsApp_Image_2022-12-15_at_16.50.20_2.jpeg


Cetak   E-mail