Kakanwil Kemenkumham Gorontalo Ikuti Malam Festival Karya Cipta Anak Negeri dan Penutupan Tahun Hak Cipta

WhatsApp_Image_2022-10-31_at_15.06.21.jpeg

WhatsApp_Image_2022-10-31_at_15.06.22.jpegWhatsApp_Image_2022-10-31_at_15.10.53_1.jpeg

WhatsApp_Image_2022-10-31_at_15.06.20.jpeg

Bali – (31/10) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Gorontalo Heni Susila Wardoyo didampingi Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Hadiyanto, Kepala Bidang Pelayanan Hukum Ramlan Harun dan Kasubbid Pelayanan KI Mananga P. Biantong menghadiri Festival Karya Cipta Anak Negeri dirangkaikan dengan penutupan Tahun 2022 sebagai Tahun Hak Cipta dan Pencanangan Tahun 2023 sebagai Tahun Merek yang berlangsung di The Anvaya Resort Bali, Minggu (30/10).

 

Kegiatan Festival Karya Anak Negeri dan Penutupan Tahun 2022 sebagai Tahun Hak Cipta dimulai dengan pertunjukan berbagai karya seni baik tari maupun lagu, dilanjutkan dengan laporan kegiatan oleh Plt. Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Razilu yang menyampaikan pencapaian pencatatan hak cipta dengan inovasi POHC mampu naik sampai 47 persen dibanding periode tahun sebelumnya.

 

Untuk tahun 2023 yang akan datang dicanangkan sebagai Tahun Merek, maka DJKI telah melakukan inovasi untuk perpanjangan merek otomatis yang mempercepat proses perpanjangan merek.

 

Festival ini merupakan sebuah gelaran pesta seni yang melibatkan sejumlah pegiat seni dari berbagai bidang seperti seni musik, lukis, film dan sastra untuk saling bertukar ilmu dan memamerkan kreasinya.

 

Beberapa di antaranya adalah pameran seni lukis dan pameran kartun yang menyuguhkan hasil-hasil karya dari seniman-seniman di Bali.

 

Selain itu, festival ini juga menggelar pertunjukan musik dari beberapa musisi lokal ternama Indonesia, yaitu Soul and Kith, The Dissland, The Nameks, dan Antrabez pada hari pertama.

 

Sedangkan untuk hari kedua sekaligus sebagai acara festival menghadirkan Octav Sicilia, Scared of Bums, Shaggydog, Ahmad Albar dan Ian Antono.

 

Selain memberikan ruang ekspresi untuk para pegiat seni dan sastra, Festival Karya Cipta Anak Negeri ini juga memberikan wadah kepada UMKM dan dinas di provinsi Bali serta perwakilan dari 33 Kantor Wilayah Kemenkumham se Indonesia untuk memasarkan produk unggulannya.

 

Untuk Kanwil Kemenkumham Gorontalo yang dinahkodai Heni Susila Wardoyo sendiri memamerkan produk khas Gorontalo berupa Upiya Karanji (Songkok Keranjang), Kain Sulam Karawo, Kue Karawo, Gula Semut Aren'go dan Kopi Pinogu semuanya telah tercatat di DJKI.

 

Untuk kegiatan puncak berupa sambutan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly sekaligus menutup Tahun 2022 sebagai Tahun Hak Cipta dan Pencanangan Tahun 2023 sebagai Tahun Merek.
Yasonna memberi apresiasi kepada para pegiat seni, UMK serta stakeholder yang memberi perhatian dan kepedulian untuk membangun kesadaran masyarakat akan arti pentingnya KI untuk dicatat atau didaftarkan sehingga pemerintah dapat memberi perlindungan hukum atas karya yang dihasilkan.

 

Dalam kesempatan tersebut Yasonna memberi apresiasi kepada DJKI yang telah berhasil melaksanakan berbagai program kegiatan termasuk "Yasonna Mendengar" yang dilaksanakan di kota Medan, Jogyakarta dan Makassar. Dimana kegiatan tersebut mendapat respon positif dari masyarakat sebagai sarana sosialisi KI.

 

Inovasi POHC juga secara signifikan mampu menaikan pencatatan hak cipta di DJKI. Pada kesempatan ini Yasonna juga melakukan launching pencanangan tahun 2023 sebagai tahun Hak Merek dengan tema "Membangun dan Bangga Dengan Merek Indonesia".

 

Diharapkan di tahun 2023 sebagai tahun merek dapat membangkitkan semangat masyarakat untuk mencintai merek dan produk dalam negeri.

 

Kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, Pimti Unit Utama, Kepala Kantor Wilayah dan Kepala Divisi serta pejabat terkait lainnya se Indonesia.


Cetak   E-mail