''Kadivpas Beri Hipnoterapi kepada peserta Rehabilitasi, WBP : Saya merasa lebih Tenang dan Sehat"

Gorontalo – (23/02) Tim Supervisi Rehabilitasi Narkotika Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Gorontalo melaksanakan Mentoring Tata Kelola Manajemen Penyelenggaraan Layanan Rehabilitasi Narkotika Pemasyarakatan ke Lapas Kelas IIA Gorontalo yang dipimpin oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Gorontalo, Bagus Kurniawan didampingi Kabid Pelayanan Tahanan, Kesrehab, Lola Basan Baran dan Keamanan, Yopy Sumarauw, Kabid Pembinaan, Bimbingan dan TI, Tjahja Rediantana, serta Kasubid Pelayanan Tahanan , Kesrehab, Rustam Gani.

Giat yang dilaksanakan di Aula Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo dihadiri langsung oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA Gorontalo, Indra S. Mokoagow yang mendukung giat yang dilakukan oleh Tim Mentor Rehabilitasi. Sebelum dimulai seluruh peserta rehabilitasi yang di ikuti 50 orang Warga Binaan Pemasyarakatan dibagi menjadi 2 kelompok dan dibentuk lingkaran. Giat diawali dengan pemberian motivasi dan hipnoterapi oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan, Bagus Kurniawan sebagai koordinator mentor Rehabilitasi Pemasyarakatan .

"Tujuan hipnoterapi sendiri memberikan pencerahan kepada WBP agar mereka semua mendapatkan kedamaian dihatinya dan juga tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kepercayaan diri kepada para WBP, karena hipnoterapi itu suatu terapi melalui teknik sugesti, dimana sugesti ini dimaksudkan untuk dapat merubah atau memprogram ulang hal – hal buruk yang mungkin tersimpan di memori terdalam manusia.”ucap Kadivpas.

Kabid Pembinaan dan Ti juga ikut memberikan motivasi dan arahan kepada WBP " diharapkan agar peserta rehabilitasi dapat Melatih diri sendiri untuk Terus berpikir positif dan optimis , untuk masa lalu biarlah berlalu cukup dijadikan kenangan " ucap Tjahja.

Akhir giat di tutup oleh Kepala Bidang Yantah, beliau menyampaikan agar giat rehabilitasi ini berlangsung dengan lancar dan tertib, program rehabilitasi medis ini bukan hanya mengembalikan warga binaan kembali kepada masyarakat, tetapi pada hakikatnya agar mereka dapat diterima secara sosial.

WhatsApp_Image_2022-02-23_at_14.37.32.jpeg


Cetak   E-mail