Gorontalo – (1/4) Kepala Kantor Wilayah, Heni Susila Wardoyo, didampingi Kepala Divisi Administrasi, Burhazir Zamda, Kepala Divisi Pemasyarakatan, Bagus Kurniawan, Kepala Divisi Keimigrasian, Andry Indrady, pejabat administrator, pejabat pengawas dan pengemban fungsi kepegawaian pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Gorontalo mengikuti pembukaan orientasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2022. Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Jenderal, Andap Budhi Revianto dan diikuti oleh seluruh pejabat pimpinan tinggi pratama dan pejabat administrator serta calon pegawai negeri sipil diseluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Andap menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pimpinan tinggi yang sudah hadir mengikuti kegiatan ini serta selamat kepada seluruh calon pegawai negeri sipil hasil seleksi tahun 2021 yang hari ini mulai mengikuti orientasi beberapa hari kedepan.
“Saya sampaikan ucapan selamat kepada seluruh calon pegawai negeri sipil yang hari ini mulai mengikuti orientasi, ini adalah langkah awal rekan-rekan dalam mengabdi di Kementerian Hukum dan HAM. Saya minta rekan-rekan dalam melaksanakan tugas untuk bersungguh-sungguh, karena ini tidak mudah dilalui dari 267 ribu sekian yang mengikuti seleksi hanya satu persen yang diterima dan ditetapkan menjadi CPNS”, tutur Andap dalam sambutannya.
Selesai pembukaan kegiatan, Sekretaris Jenderal, Andap Budhi Revianto memberikan pengarahan. Dalam arahannya Andap menekankan pentingnya perbaikan pelayanan publik, dia meminta mulai sekarang ubah bentuk pelayanan yang sebelumnya lambat dibuat lebih cepat lagi, caranya dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada. Karena diera serba digital ini seharusnya pelayanan makin cepat dalam hitungan menit.
Selanjutnya Andap berpesan kepada para calon pegawai negeri sipil dan peserta yang hadir bahwa untuk menuju ke pelayanan publik yang lebih baik harus ditunjukkan dengan disiplin tinggi, menetapkan strategi dan melakukan langkah-langkah promosi ditengah hantaman berita negativ.
“Teori gunung es seperti penyimpangan, pelayanan buruk, penyalahgunaan wewenang dan korupsi ini harus diberantas. Caranya adalah dengan mengubah pola piker dan perilaku
misalnya berikan contoh kepemimpinan yang baik, pembagian tugas diatur dengan baik, preventif atau pencegahan dengan waskat pimpinan, melakukan monev secara mingguan untuk evaluasi kegiatan sebelumnya dan merencanakan kegiatan pada minggu berikutnya. Dalam melaksanakan tugas saya selaku pimpinan menerapkan kwadran produktivitas yaitu antara lain saya meminta kepada rekan-rekan dalam menjalankan tugas boleh dilaksanakan sendiri-sendiri tetapi ada juga pekerjaan yang harus dilakukan secara bersama-sama”, ungkap Andap dalam arahannya.
“Mengahiri arahan ini saya menyampaikan beberapa pesan yaitu pertama selamat atas rekan-rekan CPNS diterima di Kemenkumham, ini berkat usaha, doa orang tua dan orang-orang yang disayangi; kedua menyikapi Covid-19 rekan-rekan harus sehat, disiplin dalam protokol kesehatan dan berdoa; ketiga rekan-rekan harus produktif, apa yang akan dilakukan untuk hari ini sudah direncanakan sehari sebelumnya; keempat terapkan resolusi Kemenkumham tahun 2022, implementasikan dengan baik dengan cara banyak bertanya kepada pejabat maupun senior; kelima teori gunung es agar dihindari, dengan melakukan pengawasan melekat, hindari perbuatan yang dapat mencemarkan nama baik institusi; keenam kuadran produktifitas yaitu ada kerja yang dilakukan secara sendiri, ada juga yang dikerjakan secara tim; ketujuh ciptakan brand baru agar Kemenkumham akan tampil kepermukaan dengan pemikiran dan karya-karya positif; kedelapan semoga dalam menjalankan bulan puasa, kita tetap produktif, sehingga apa yang dilaksanakan dapat beroleh berkah”’ tutup Andap mengakhiri sambutannya.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Gorontalo, Heni Susila Wardoyo usai pengarahan Sekretaris Jenderal, menyampaikan kepada seluruh calon pegawai negeri sipil dilingkungan Kanwil Kemenkumham Gorontalo untuk bisa memahami dan menerapkan apa yang disampaikan oleh Sekjen melalui pengarahannya. Selain itu Heni meminta calon pegawai negeri sipil untuk disiplin masuk kerja dan sering bertanya kepada pejabat dan pegawai senior dalam melaksanakan tugas.
Kegiatan dilanjutkan dengan pengarahan Inspektur Jenderal dan Kepala Biro Kepegawaian, dan sore harinya dilanjutkan dengan pembinaan rohani oleh penceramah dari Kemenkumham pusat.
