Boalemo - (28/09) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Gorontalo melalui Divisi Pemasyarakatan melakukan monitoring pembinaan kemandirian dan sarana asimilasi edukasi.
Kegiatan ini dipimpin Kabid Pembinaan Tjahja Rediantana didampingi Kasubid Pembinaan Sugeng Prayogi dan pelaksana pada Divisi Pemasyarakatan.
Tim mengunjungi Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) dan melakukan diskusi dengan Kasubsi Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIB Boalemo, Sulfan Musa.
Dalam monitoring tersebut pada SAE Lapas Boalemo terdapat kegiatan pencucian motor, pertanian jagung, meubelair dan pengelasan.
Sulfan menjelaskan bahwa kegiatan pembinaan kemandirian di Lapas Boalemo sudah berjalan tetapi masih mengalami beberapa kendala dalam hal sarana prasarana pendukung serta kurangnya minat pembeli hasil karya WBP.
"Untuk pencucian mobil motor, kami masih menggunakan tenaga manual belum menggunakan mesin, sedangkan untuk pelatihan keterampilan bersertifikat kami sudah melaksanakan pelatihan agribisnis sayur, manufaktur perkayuan dan pembuatan batako yang sudah diikuti 60 narapidana", tutur Sulfan.
Atas penjelasan tersebut, tim memberikan arahan untuk meningkatkan kerjasama dengan pihak ketiga atau melakukan koordinasi dengan pemda setempat agar mendapat dukungan dalam pelaksanaan pembinaan kemandirian bagi narapidana.
Diharapkan narapidana Lapas Boalemo bisa menghasilkan karya yang menarik minat pembeli didukung dengan promosi yang maksimal.
Dilakukannya kerjasama dengan pihak lain juga dapat mendukung tercapainya target PNBP tahun 2022.
Selain monitoring pembinaan kemandirian, tim juga melakukan evaluasi penempatan server Sistem Database Pemasyarakatan.
Sesuai SOP untuk server SDP ditempatkan diruang khusus tersendiri yang steril, suhu ruangan dingin minimal 20 derajat celcius dan menunjuk petugas yang ditetapkan dengan SK Kalapas minimal dua orang operator SDP sebagai penanggung jawab server SDP.
