Gorontalo - Rabu (26/01), Gula merah Atinggola atau yang lebih dikenal dengan gula aren asal Atinggola berupa pemanis alami yang terbuat dari nira/pohon aren merupakan produk primadona berasal dari salah satu desa di Kabupaten Gorontalo Utara. Setelah dilakukan pengujian lapangan oleh tim terpadu bidang Indikasi Geografis Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham pada akhir tahun 2021 lalu, akhirnya dinyatakan memenuhi syarat untuk diakui sebagai kekayaan intelektual dan resmi terdaftar di Ditjend Kekayaan Intelektual.

Bertempat di ruang kerja Bupati Gorontalo Utara, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Gorontalo (Hantor Situmorang) didampingi Plh. Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM (Bintang Napitupulu) dan Kepala Subbidang Pelayanan Kekayaan Intelektual (Rianingsih Kasim) menyerahkan Sertifikat Indikasi Geografis Gula Aren Atinggola kepada Bupati Gorontalo Utara (Indra Yasin).

Penyerahan sertifikat tersebut, merupakan wujud perlindungan hukum produk indikasi geografis Gula Aren Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara yang memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat. Disela-sela penyerahan sertifikat, Kepala Kantor Wilayah juga mendorong agar produk indikasi geografis tersebut diperluas pemasarannya hingga skala internasional.

Bupati Gorontalo Utara mengapresiasi terbitnya Sertifikat Indikasi Geografis Gula Aren Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara dan berterima kasih kepada jajaran Kementerian Hukum dan HAM khususnya Kanwil Kemenkumham Gorontalo yang telah membantu proses pendaftarannya. Hal ini menjadi pemicu semangat Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara untuk terus mendaftarkan kekayaan intelektual yang ada di daerah tersebut

#kemenkumhamgorontalo
#KamiPasti
#SemakinPASTI
#KumhamPASTI
#HantorSitumorang