Gorontalo – Waktu yang singkat ketika mengunjungi Gorontalo benar-benar dimanfaatkan dengan se-efektif mungkin oleh Direktur Pembinaan, Latihan Kerja dan Produksi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Ilham Jaya. Setelah menyelesaikan kegiatan di hari pertama, dua hari selanjutnya dimaksimalkan untuk mengunjungi lima Unit Pelaksana Teknis yang belum dikunjungi di hari pertama.
Rabu (7/6) Diawali dengan memberikan materi pada Rapat Konsultasi Teknis di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Gorontalo, Direktur Pembinaan langsung bergerak menuju UPT yang bersebelahan dengan Kantor Wilayah yaitu Balai Pemasyarakatan Kelas II Gorontalo. “Wilayah kerja Balai Pemasyarakatan sangat luas dan jumlah Klien Pemasyarakatan yang diawasi pun jumlahnya semakin banyak. Sehingga pola pengawasan dan pembinaan harus lebih ditingkatkan salah satunya dengan tertib administrasi pelaporan klien dan peningkatan koordinasi dengan Aparat Penegak Hukum lainnya. Saya menghimbau kepada petugas Bapas Gorontalo yang belum mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pembimbing Kemasyarakatan untuk segera diusulkan ke BPSDM, agar semua petugas bapas semakin profesional dalam melaksanakan pembinaan”, pesannya ketika memberikan arahan.
Diselingi dengan Sholat Dzuhur di Mushola Kantor Wilayah, Direktur Pembinaan segera menuju Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Gorontalo dan LPP Kelas III Gorontalo yang berada dalam satu lokasi. Dengan ramahnya Direktur Pembinaan berdialog dengan para Warga Binaan Pemasyarakatan ketika meninjau langsung Blok Hunian WBP. Direktur mengapresiasi hasil karya WBP di Lapas Gorontalo dan LPP Gorontalo seperti Batako dan Kue Kerawang.
Tepat pukul 14.30 WITA, Direktur Pembinaan didampingi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Gorontalo, Agus Subandriyo bersama rombongan bertolak menuju Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Boalemo yang berjarak 105 KM dari pusat Kota Gorontalo. Setibanya disana, Direktur mengikuti Buka Puasa Bersama sekaligus memberikan pengarahan di Masjid Lapas Boalemo. “Pada dasarnya negara ingin kalian para WBP segera bebas dan keluar dari Lapas karena sebenarnya hutang negara sudah makin menumpuk untuk mengurus kebutuhan WBP di dalam lapas/rutan. Oleh karenanya, saya meminta kalian berperilaku baik dan tidak berbuat rusuh agar mendapatkan remisi sehingga segera bebas dan tidak kembali lagi”, himbaunya.
Setelah beristirahat, keesokan paginya (8/6) Direktur bersama rombongan melanjutkan perjalanan ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Pohuwato yang telah diresmikan menjadi Lapas Industri sejak bulan Februari kemarin. Direktur menyaksikan langsung proses pengolahan Coco Fiber dan memberikan arahan untuk pengembangan industri Lapas Pohuwato kedepannya. Setelahnya, Direktur Pembinaan bersama rombongan meninggalkan Lapas Pohuwato menuju Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo. (Humas Kanwil Gorontalo)
